Pancasila sebagai dasar pembangunan Indonesia Emas




BONUS DAN TANTANGAN MENUJU INDONESIA EMAS
Badan Pusat Statistik menyebution bahwa Indonesia sedang menerima bonus demograf dengan besarnya jumlah pendo- duk yang pada masa usta produktif, yatu 15 hingga 64 tahun meningkat. Bonus demografi ini akan memuncak sekitar pada tahun 2030 dimana komposisi penduduk Indonesia pada tahun tersebut akan didominasi och kelompok usia produktif.

Pancasila dan Pembangunan
Pada hakikatnya Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.Pembangunan Nasional adalah untuk menusia Indonesia.

Kedudukan Pancasila Dalam Pembangunan Nasional
1. Pancasila harus menjadi kerangka identifikasi diri sebagai bangsa kognitif
2. Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional. 
3. Pancasila merupakan arah pembangunan nasional.

Pembangunan Dalam Perspektif Pancasila
Pembangunan yang arah nilai-nilai kemanusiaan sebagai "core values".Pancasila sebagai konfigurasi budaya bangsa merupakan nilai-nilai budaya inti(core values) yang harus dijabarkan dan dikembangkan dalam sejumlah nilai dan pranata social sejalan dengan perkembangan masyarakat kemaajuan teknologi dan perubahan lingkungan.

Peran Nahdlatul Ulama dalam Membangun Moralitas Bangsa Menuju Indonesia Emas
Nasionalisme kemanusiaan yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama ialah paham kebangsaan yang memberikan pengakuan kepada seluruh elemen bangsa yang terdiri atas suku agama, ras, dan antar golongan yang berbeda untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan Pancasila. Nasionalisme kemanusiaan diwujudkan melalui kegiatan dakwah dan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dalam meneguhkan dan menyebarkan pemahaman aswaja sebagai pilar penguatan adpatasi, integrasi, pencapaian tujuan dan pemeliharaan tatanan sebagai bangsa yang berdaulat. Dalam mengimplementasikan nasionalisme kemanusiaan Nahdlatul Ulama menerapakan prinsip dasar yaitu tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleran), tawasut (moderat), dan tidal(adil) dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan Kareem, Tarawih Berjamaah di Masjid

UNUSA MENJADI IKON PENDIDIKAN KESEHATAN DI JAWA TIMUR, BERAWAL DARI SEKOLAH PERAWAT

Tantangan Dan Peluang Mahasiswa Dalam Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 Oleh Dr. Ginanjar Rahman